Propinsi Banten dikenal sebagai salah satu tempat bermukim etnis keturunan Cina yang ada di Indonesia. Kabarnya keberadaan mereka di sana terhitung sejak kedatangan Laksamana Ceng Ho pada abad ke-15. Salah satu jejak kebudayaan Tionghoa yang hingga kini masih terpelihara adalah Wihara Boen San Bio. Klenteng yang dibuat tahun 1689 tersebut berada di Kota Tangerang.
Sejarah Klenteng Boen San Bio berawal saat pedagang bernama Lim Tau Koen membangun pondok sederhana untuk menempatkan patung Kim Sin Khongco Hok Tek Tjeng Sin yang ia bawa dari Banten. Pondok tersebut sangat sederhana karena terbuat dari kayu dan bambu serta beratap daun rumbia. Pembangunan klenteng sederhana itu mengilhami berdirinya perkumpulan Boen San Bio yang nantinya menggagas pembuatan Wihara Ben San Bio.
Wihara Boen San Bio berlokasi di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Kranjaya, Kecamatan Karawaci. Sampai saat ini klenteng tersebut masih digunakan sebagai tempat ibadah baik oleh penganut Kong Hu Chu, Taoisme, maupun pemeluk agama Budha. Selain sebagai sarana keagamaan, tempat yang juga dikenal dengan sebutan Wihara Nimmala itu juga banyak dikunjungi sebagai destinasi wisata.
Potensi wisata yang dimiliki Klenteng Boen San Bio tidak hanya terletak pada nilai historisnya yang sudah mencapai empat abad. Para wisatawan juga ramai mengunjungi wihara itu untuk mengamati keindahan arsitekturnya. Ketika memasuki halaman klenteng, pengunjung akan disambut oleh keindahan ornamen bangunan terutama yang ada di bagian atap. Di sana terdapat patung sepasang burung fenghuang atau hong (phoenix). Keduanya mengapit sebuah mutiara jagat di bagian tengah.
Wihara Nimmala berdiri di atas tanah seluas 4650 meter persegi dan terbagi atas tiga bagian utama. Bagian depan merupakan tempat pemujaan. Hal menarik pertama yang dijumpai adalah hiolonya yang khas karena terbuat dari batu marmer. Di bagian depan wihara pengunjung juga bisa menjumpai patung dewa bumi yang dahulu dibawa Lim Tau Koen dari Banten. Warna merah tampak mendominasi bagian ini seperti tampak pada tiang serta ribuan lampion yang tergantung di langit-langit.
Bagian tengah klenteng terdiri atas aula, ruang pendidikan, serta beberapa altar pemujaan. Di sini juga tersimpan bedug dan tambur tua. Kedua alat musik tersebut biasa ditabuh untuk meramaikan upacara-upacara yang dilaksanakan dalam klenteng. Di bagian tengah juga terdapat taman yang menyatukan unsur-unsur alam yaitu air, api, tanah, serta udara. Ada pula Sumur Sumber Rejeki yang memiliki delapan mata air di sekelilingnya.
Bagian ketiga di Klenteng Boen San Bio berada di sisi belakang. Ikon yang paling mudah ditemui di bagian ini adalah patung Dewi Kwan Im setinggi 3 meter di Ruang Dhammasala. Ruang tersebut adalah aula ibadah utama umat Budha. Tidak jauh dari sana terdapat Pendopo Pecun untuk menyimpan perahu naga. Selain kedua tempat tersebut, di bagian belakang Wihara Nimmala juga terdapat petilasan Mbah Raden Suryakencana.
Usai menjelajahi seluruh bagian di Wihara Boen San Bio, pengunjung dapat bersantai di ujung belakang klenteng. Di sana terdapat tempat santai dengan ornamen khas Tiongkok. Pengelola juga menawarkan sajian teh gratis untuk para pengunjung. Selain itu, kawasan tersebut juga ditunjang oleh berbagai fasilitas lain seperti bangku, taman, serta toilet.
Untuk berkunjung ke Wihara Boen San Bio, sebaiknya gunakan kendaraan pribadi agar lebih praktis. Dari Jakarta, ikuti rute menuju Tangerang lewat Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan dilanjutkan ke Jalan Tol Tangerang-Merak. Setelah keluar dari tol, masuk ke ke Jalan M. Thamrin dan Jalan Perintis Kemerdekaan. Selanjutnya belok kiri begitu menjumpai petunjuk yang mengarah ke Jalan Veteran. Sampai di bunderan, kemudikan kendaraan Anda lurus ke Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna. Selanjutnya belok kiri lagi ke Jalan Hembang Jaya sebelum akhirnya sampai dai Jalan Pasar Baru.
Jejak budaya Cina juga bisa dinikmati dengan menghadiri Festival Cisadane yang bisanya digelar setiap pertengahan tahun. Selain itu, Anda juga dapat mampir ke beberapa bangunan ikonik di Kota Tangerang seperti Bendung Pintu Sepuluh atau Masjid Pintu Seribu.
Selama berwisata di Tangerang, Anda dan keluarga dapat beristirahat di Hotel Santika BSD City Serpong, Kinari Residence, atau Aston Paramount Serpong Hotel and Conference Cente.
Peta Lokasi : View Larger Map
Informasi yang tertera dalam artikel di atas sesuai dengan kondisi pada 30 Januari 2014.
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian, Namun demikian pemeliharaan website ini tidaklah murah, maka apabila Anda memesan hotel silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Incoming search terms:
- wihara
- gambar wihara
- boen san bio
- dewi kwan im di klenteng tangerang
- klenteng boen san bio
- vihara boen san bio
- sejarah boen san bio
- vihara kwan im di singapore
- vihara boen san bio tangerang
- vihara nimmala tangerang
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4